ASMARA SUBUH...HARAM BRO...!!!!!!!!!!!

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar Nasroen Harun menilai “Asmara” Subuh dilarang dalam agama Islam. Sebab perbuatan tersebut bisa memicu muda-mudi ke arah maksiat. Seharusnya kata Nasrun, muda-mudi menghabiskan waktu untuk membaca dan mendalami Alquran di masjid-masjid. Sebab Ramadhan diharapkan bisa memperbaiki tauhid dan akhlak manusia.

“Pemerintah dan orangtua harusnya bisa melakukan pemantauan terhadap perilaku anaknya. Inikan kesannya dibiarkan begitu saja,” tukasnya. Nasroen juga pesimis program pesantren Ramadhan bisa memperbaiki dan mencegah melebarnya prilaku muda-mudi tersebut.

“Programnya terkesan dipaksakan. Seharusnya dari awal pemerintah sudah menyiapkan langkah antisipasi,” tukasnya.

Sementara itu, “Asmara” Subuh seakan sudah melekat dengan muda mudi di Kota Padang setiap Ramadhan tiba. Usai shalat subuh di masjid, seharusnya mereka bisa melaksakan amaliah berikutnya seperti zikir dan membaca Al Quran. Namun sebagian mereka memilih jalan lain. Nongkrong di sejumlah lokasi strategis seperti Pantai Padang dan Danau Cimpago bersama kekasih tercinta.

Parahnya lagi, ada sebagian yang tidak sempat shalat Subuh. Kopiah tetap melekat rapi di kepala. Anak gadis lengkap dengan mukenahnya. Namun mukenah dan kopiah kepura-puraan. Mereka larut dalam semilir angin Pantai Padang yang menusuk tulang.

Pantauan media kangen-kangenan muda-mudi itu terkadang sudah mengarah pada perbuatan maksiat. Perbuatan terlarang bagi muda-mudi yang belum terikat jalinan pernikahan.

“Kita memang sengaja duduk di sini. Kalau siang tidak bisa berduaan lagi karena puasa bang,” ucap sepasang muda-mudi dengan polosnya.

Pria berinisial “A” ini kepada orangtuanya mengaku berangkat ke masjid untuk shalat berjamaah bersama teman-temannya. Media ini menelusuri Pantai Padang dan Dana Cimpango pukul 05.30 WIB,pagi ini, mendapati banyak pasangan muda-mudi yang lagi asyik berduaan sambil canda tawa.